Hai teman-teman. Selamat datang di seokreatif.com. Sebagaimana kamu tahu sejak wabah covid-19 melanda dunia, banyak pelaku bisnis yang harus tutup. Namun, tidak sedikit juga yang bertahan karena mereka menerapkan digital marketing dalam menjalankan usaha. Bahkan, ada juga yang berdiri kembali dengan bantuan digitalisasi.
Karena itu, tidak dipungkiri lagi bahwa digital marketing adalah salah satu cara sukses bagi semua bisnis untuk mempromosikan diri mereka sendiri. Biaya operasionalnya lebih rendah dan murah dibandingkan dengan teknik pemasaran tradisional.
Namun, agar digital marketing menjadi langkah yang efektif dan efisien untuk menjalankan sebuah usaha, kamu perlu menyusun strategi yang tepat ketika mendigitalisasi usaha.
Apa itu Strategi Digital Marketing?
Ketika berbicara mengenai strategi digital marketing, berarti kamu berbicara mengenai kerangka kerja berbasis data yang menentukan tujuan pemasaran tertentu yang ingin kau capai, saluran online yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, dan, yang paling penting, anggaran yang telah disisihkan untuk itu.
Saat ini, digital marketing sudah jadi penting dalam tiap strategi pemasaran bisnis. Strategi ini memungkinkan semua brand – dari usaha kecil sampai besar – untuk memasarkan produk dengan efisien dan target audiens yang tepat.
6 Strategi Digital Marketing
Setelah tahu apa itu strategi digital marketing, lalu apa enam strategi dasar dari digital marketing yang bisa mengembangkan bisnis?
1. Buatlah Situs Web yang Berkualitas
Saat ini, hampir semua pelaku usaha mendigitalisasi bisnisnya. Sangat kompetitif. Karenanya, punya situs web yang berkualitas sangat penting. Ketika berbicara mengenai kualitas, maka yang dimaksud disini adalah hal-hal seperti keamanan, kecepatan, kemudahan menjelajah, desain, dan tentunya optimal untuk perangkat PC maupun seluler.
Dilansir dari Kompas.com, tercatat pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada Januari 2021. Dari total tersebut, 96,4% mengaksesnya melalui perangkat seluler, khususnya smartphone.
Desain web seluler mengutamakan kesederhaan dan cepatnya respon, dengan tautan yang lebih besar. Tentu saja karena pelanggan menggunakan jari mereka untuk mengeklik.
2. Aktifkan Media Sosial
Saat ini sebagian besar pelaku usaha, punya media sosial, kamu juga punya khan?
Kamu pasti tahu kalau media sosial sekarang bukan lagi sekadar tempat berkumpul dengan teman di jagad maya. Media sosial juga jadi tempat mengenalkan bisnis kepada calon pembeli produk. Sayangnya, tidak semua pelaku usaha sempat merawat akun media sosialnya. Inkonsistensi memposting konten secara berkala membuat masyarakat tidak ngeh jika produkmu ada di pasaran.
Bangun interaksi dengan audiens. Post konten yang bermanfaat, menarik, lucu, bermanfaat untuk menaikkan traffic kunjungan ke media sosial bisnis Anda. Jadi bukan sekadar memposting produk. Biarkan audiens menganggap bisnis Anda sebagai sumber informasi yang aktif dan bermanfaat.
Ada baiknya kamu punya bagian khusus yang bertugas untuk mengurusi media sosial . Jika tidak ada, sekarang ada banyak social media agensi yang bisa bantu kamu untuk buat konten sampai posting secara berkala di akun media sosialmu.
Baca juga: Pengertian SEO, Cara Kerja, Manfaat dan Contohnya
3. Lakukan Online Reputation Management (ORM) yang Konsisten
Saat memutuskan untuk menjalankan digital marketing sebagai strategi bisnis, kamu harus perhatikan reputasi bisnismu di internet. Citra yang positif itu wajib hukumnya. Karena citra positif akan membawa reputasi yang baik, dan reputasi yang baik membawa pengunjung masuk.
Online Reputation Management (ORM) adalah cara yang dilakukan pelaku bisnis untuk membangun reputasi bisnisnya sehingga bernilai positif. Ketika pelaku bisnis melaksanakan ORM, ada beberapa manfaat yang didapat, antara lain memperbaiki informasi yang salah mengenai bisnis, memastikan reputasi bisnismu baik di internet, menghilangkan komentar negatif, dan tentunya meningkatkan penjualan.
ORM bisa lewat media sosial, pakai media berbayar, seperti jasa influencer, facebook ads, google ads, dan iklan berbayar lainnya. Memperbanyak ulasan positif dari customer dan sigap merespon ulasan yang buruk juga merupakan salah satu ORM yang bisa dipraktikkan. Hal ini menandakan jika kamu peduli kepada pelanggan.
4. Manfaatkan Remarketing
Pernahkah kamu mengalami ketika menjelajah ke sebuah situs web, kemudian ada iklan produk A, yang sebelumnya pernah kamu kunjungi situs web produk tersebut? Itulah yang dinamakan produsen produk A sedang melakukan remarketing.
Remarketing adalah strategi untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang sebelumnya telah mengunjungi sebuah situs web, aplikasi, maupun e-commerce.
Kalau kamu melakukan remarketing, itu bisa berimbas kepada peningkatan jangkauan penjualan produk. Tetap terhubung dengan pelanggan serta meningkatkan relevansi iklan juga merupakan manfaat dari remarketing.
5. Fokus di Google Bisnisku
Permudah pengunjung untuk menemukan bisnismu dengan menggunakan layanan yang disebut “Google Bisnisku”. Layanan ini akan membantumu membuat dan memverifikasi bisnis, sehingga informasi bisnis dapat ditampilkan di google maps.
Langkah ini penting agar ketika pelanggan mencari bisnismu, Google akan menampilkan semua informasi kontak, termasuk lokasi. Hal tersebut dapat membantu calon konsumen dalam menghubungi dan menavigasi ke bisnismu.
6. Buat Customer Journey Map
Saat Ingin beli sebuah produk A, biasanya ada beberapa tahapan yang dilalui sebelum benar-benar memasukkan sebuah produk ke keranjang belanja. Dari mencari produk A di mesin pencari, kemudian membuka situs web yang menjual produk A atau membandingkan harga produk A di e-commerce, serta membaca ulasan dari pembeli produk A. Itulah yang dinamakan customer journey. Sebuah perjalanan konsumen saat berinteraksi dengan brand-mu.
Dari sini penting kiranya kalau kamu buat Customer Journey Map (CJM) bisnismu. Dengan CJM, kamu akan tahu pola pikir konsumen, motivasi serta langkah-langkah apa saja yang diambil konsumen untuk mencapai tujuannya. Waktu konsumen belum berhasil mendapat apa yang mereka inginkan, kamu bisa membantu mencapainya dengan CJM ini.
Untuk membuat CJM, kamu perlu mengumpulkan berbagai data dari konsumen dan calon konsumen. Data ini bisa didapat dari survey, riset, serta menggunakan alat seperti Google Analytics.
Dengan Google Analytics, kamu dapat melacak aktivitas situs web-mu. Google Analytic dapat melacak durasi sesi, rasio pentalan, halaman per sesi, dan banyak lagi. Dengan mencermati data dari hasil analisis, kamu bisa buat perubahan di situs web-mu lebih efisien.
Itu tadi enam strategi digital marketing yang bisa kamu jalankan. Kalau kamu merasa kesulitan menjalaninya, tanya kami. Masih banyak ilmu-ilmu tentang digital marketing yang berguna untuk pengembangan bisnismu. Karena itu, pantau terus situs ini dan jangan biarkan ilmu menguap, segera praktikkan!